• DIRGAHAYU KE-49 PGLII

    Dirgahayu ke-49 PGLII ! 17 Juli 1971 - 17 Juli 2020

  • Pelantikan Pengurus Wilayah PGLII DKI Jakarta

    Dalam pelantikan yang diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Dr Ronny Mandang yang menekankan akan pentingnya penginjilan. “Sebagai orang injili harus selalu memberitakan Injil,“

  • Audiensi PGLII

    Pengurus Wilayah PGLII DKI Jakarta berkunjung kepada BPD GBI DKI Jakarta sekaligus memohon kepada Ketua BPD GBI Pdt Kiki Tjahjadi menjadi Majelis Pertimbangan PGLII DKI Jakarta.

Tuesday, December 17, 2019

Relasi Natal dan Pancasila Menurut Pemuda Kristen


Menjelang Natal semarak perayaan Hari Raya umat Kristen itu terasa di mana-mana. Ketua Bidang Pemuda Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) DKI Jakarta, Tigor Mulo Horas memaparkan pandangannya terkait Natal.

"Natal sering membawa perenungan yang tidak menyenangkan bagi saya, lebih tepatnya bagi kedagingan saya. Mengapa? Karena saya memahami Natal sebagai peristiwa 'penyaliban' pertama yang dialami Putra Allah di surga. Ia yang kedudukannya setara dengan Allah, harus mengosongkan diri-Nya sendiri dan taat pada perintah Bapa untuk turun ke dunia." Jakarta Barat, Selasa (17/12/2019).

"Bukankah itu praktik penyangkalan diri dan penyaliban yang dialami Sang Putra? Jadi saya menganggap bahwa Natal sebagai peristiwa Jumat Agung di Surga," imbuhnya.

Horas mengaku setiap menjelang Natal selalu bertanya pada dirinya sendiri, “Apa yang sudah kulakukan dalam rangka menyangkal diri tahun ini? Natal bukan saat untuk berpesta, bukan sekadar untuk merayakan Hari Raya Kristiani, tetapi saat yang tepat untuk merenungkan teladan Sang Putra Allah dalam menyangkal diri-Nya sejak di surga.” 

"Rasul Paulus mengatakan, Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia,” tambahnya. 

Pria yang juga pemerhati politik dan intelijen itu mengatakan, "Natal tahun ini saya dapat dengan mudah menuliskan hal-hal dalam karakter saya yang perlu dilatih lebih keras agar lebih serupa dengan Kristus. Mungkin Anda juga punya daftar menurut versi Anda sendiri. Natal ini kita sama-sama mendapat undangan untuk merenungkan lagi makna Natal sebagai Jumat Agung dan mengaplikasikannya dengan usaha kita menjadi para pemercaya yang memiliki karakter Kristus."

Menurut Horas, seseorang pernah mengeluh kepadanya mengenai seorang politikus Kristen, “Bang Horas, kenapa ya Bapak yang politikus itu tidak sesaleh seperti kalau dia sedang di gereja? Di gereja Bapak itu bisa terlihat manis, senang melayani, tapi kalau di dunia politik, itu bertolak belakang. Dia suka jelek-jelekkan politikus lain, ambisius mengejar pengakuan dan jabatan, kelihatan sekali kalau iri dengan sesama politikus lainnya. Kok bisa seperti itu ya, Bang?”

Pertanyaan itu, bagi Horas, tentu tak mudah dijawab. "Tetapi pesannya jelas bagi kita, bahwa karakter umat Kristen seharusnya bersesuaian dengan Yesus Kristus yang kita percayai itu. Banyak hal yang buruk dari karakter kita, bisa juga itu berupa kebiasaan buruk yang kita pelihara bertahun-tahun. Ini tantangan bagi kita," ujar Horas. 

"Natal tahun ini mengingatkan kita bahwa Natal adalah Jumat Agung, sebuah peristiwa 'penyaliban' di surga, di mana Sang Putra rela turun ke dunia, lahir sebagai manusia dalam peristiwa Natal," imbuhnya.

"Pertanyaan penting bagi kita adalah, maukah kita memakanai Natal tahun ini sebagai undangan untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Kristus dengan sungguh-sungguh?" kata Horas.

Natal dan Pancasila

Horas juga mengemukakan, sama seperti inti Natal adalah  mendamaikan antara Sang Pencipta dan manusia, demikian pulalah Pancasila menjaga kedamaian dan keharmonisan relasi sosial antar sesama warga negara. 

"Jika Natal memiliki tujuan mendamaikan Tuhan dengan manusia, Pancasila juga hadir untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan hubungan antarmanusia di Indonesia," ujarnya.

Horas mengatakan, "Nilai-nilai Pancasila adalah inti dari pedoman masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala tindakan dan interaksi sosial selayaknya selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Sedemikian pentingnya nilai-nilai Pancasila bagi Indonesia, maka tanpanya negara ini akan kehilangan roh dan bahkan eksistensinya."

Menurut Horas, sila-sila dalam Pancasila mengandung nilai spiritualitas yang sangat dalam. Bukan hanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tetapi Pancasila juga mengandung filsafat dan etika sosial yang sangat luhur. Sehingga, semua ajaran yang terkandung dalam Pancasila bertalian erat dengan nilai-nilai kebajikan dalam agama.

"Pancasila menurut saya adalah sebuah wahyu umum dari Tuhan bagi rakyat Indonesia, apapun agama dan keyakinannya. Di dalam Pancasila terkandung percikan-percikan ajaran kasih dalam agama Kristen, yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Tidak ada hukum yang berlawanan dengan prinsip ini," terang Horas.

"Di dalam kekristenan kita mengenal ada dua macam wahyu, yaitu wahyu umum dan wahyu khusus. Jika wahyu khusus bagi umat Kristen hanya terdapat dalam Yesus Kristus, maka wahyu umum ini adalah berkah dan kebenaran Tuhan bagi semua orang termasuk yang belum mengenal Yesus Kristus. Pancasila memuat semua kebaikan umum bagi semua orang. Saya percaya semua kebenaran di dunia ini adalah milik Tuhan. All truth is God's truth, maka Pancasila pun bisa kita syukuri sebagai wahyu umum Tuhan bagi rakyat Indonesia," pungkas Horas.

#Natal #PGLII #Pancasila
Tigor Mulo Horas Sinaga, Ketua Bidang Pemuda PGLII DKI Jakarta.


Share:

Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2019

Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) wilayah DKI Jakarta menyampaikan tanggapan atas hasil survey indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) tahun 2019 yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, 11 Desember yang lalu. 

Pdt Dr.  R.B.Rory, M.Th, selaku Ketua PGLIIW DKI mempertanyakan apa parameter yang dilakukan oleh Kementerian Agama dalam menentukan peringkat dan menilai kerukunan umat beragama di Jakarta. Bukankah penentuan peringkat 27 atau ke-4 terbawah dari seluruh provinsi di Indonesia dengan skor 71,3 yang berarti dibawah rata-rata nasional 73,83 seharusnya disertai indikator dan variable penilaian atas hasil tersebut. Sebagai contoh, Umat Kristen di Jakarta tentunya diwakili oleh 7 Aras Nasional yang mana para pemimpinnya juga  harus menjadi nara sumber yang memahami kondisi riil umat atas kehidupan bertolerasi antar umat beragama. Selain ketujuh aras nasional Kristen seperti KWI,PGI,PGLII,PGPI, Advent, Baptis dan Bala Keselamatan, di wilayah DKI Jakarta juga mempunyai FKUB yaitu Forum Kumunikasi Umat Beragama yang merupakan representasi para tokoh-tokoh agama di Jakarta. Baik ketujuh aras nasional dan juga FKUB selalu mengkaji dan menerima laporan dari seluruh umat beragama di wilayah Jakarta baik pergesekan, tindakan intoleran maupun perkembangan yang tercipta dalam hidup rukun antar umat beragama.

Tentunya suatu hasil yang valid harus menyertakan sumber dan parameter yang jelas untuk di publikasikan, sehingga kedepan dapat dilakukan kajian dan pendekatan apa yang harus dilakukan untuk perbaikan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antar umat beragama.

Share:

Thursday, December 5, 2019

Ideologi Pancasila


Selamat pagi. Pancasila adalah ideologi negara kita yang telah bertahan di tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesernya.

Yang penting saat ini adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila itu terutama kepada anak-anak muda yang jumlahnya 48 persen atau 129 juta dari seluruh penduduk Indonesia. Kalau tidak mengerti ideologi, tidak paham Pancasila, negara besar ini yang menjadi taruhannya.

Karena itulah, pada presidential lecture di Jakarta kemarin saya mendorong BPIP memanfaatkan segenap medium komunikasi kesukaan anak-anak muda untuk internalisasi dan pembumian Pancasila. Manfaatkan aplikasi WhatsApp, Telegram, Line, hingga Kakao Talk. Gunakan layanan video YouTube, Netflix, hingga Iflix. Isi media sosial Instagram, Facebook, Twitter, hingga Snapchat.

Kita banjiri dengan narasi-narasi besar tentang Pancasila agar tidak disalip oleh ideologi lain yang juga masuk melalui medium komunikasi tersebut. Kita juga hadirkan Pancasila melalui tiga hal yang paling disukai anak-anak muda yaitu olahraga, musik, dan film.

Tidak masalah kita nebeng Didi Kempot, titip sama sad boy dan sad girl, jadi bagian dari “sahabat ambyar”, atau menumpang satu lirik di “Pamer Bojo”. Tidak apa-apa, demi nilai-nilai Pancasila yang menjangkau generasi muda seluas mungkin.
Share:

Tuesday, December 3, 2019

Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila

Ketua Bidang Pemuda Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) DKI Jakarta Tigor Mulo Horas Sinaga, bersama dengan Herry Alleng, Jelani Christo  dan Immanuel de Fretes selaku pengurus yang diutus PGLII Wilayah Jakarta mengapresiasi giat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP-RI) yang mendorong habituasi Pancasila dalam merawat keberagaman melalui program pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila bagi 36 organisasi keagamaan dan kepemudaan tingkat nasional di Grand Aquila Bandung, 28 November - 1 Desember 2019.

Horas menilai ikhtiar pembumian nilai-nilai Pancasila merupakan langkah prioritas yang perlu Pemerintah lakukan karena ancaman intoleransi yang meningkat.

"Pembumian nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah untuk melatih masyarakat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa. Serta untuk mencegah terjadinya konflik antar suku, agama, dan daerah," ujar Horas, Jakarta (2/12/2019)

Pemahaman nilai-nilai Pancasila akan menciptakan dan menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan. Horas menambahkan, "Awal mula runtuhnya suatu negara bukan disebabkan dari serangan eksternal melainkan disebabkan juga dari internal. Maka dari itu ikhtiar pembumian Pancasila penting agar masyarakat saling menghormati dan tidak mengalami perpecahan."

Ikhtiar pembumian Pancasila yang dilakukan BPIP dinilai Horas bukan sekadar visi abstrak dalam memperkokoh persatuan bangsa, namun menyasar langsung kepada ajaran praktis perilaku masyarakat serta tata kelola pemerintahan yang baik dan benar.

Untuk itu demi menjaga serta melestarikan nilai-nilai Pancasila, maka giat pembumian Pancasila kepada generasi penerus perlu terus digencarkan.


Ancaman terhadap Pancasila

Ketua Bidang Pemuda PGLII Jakarta itu juga berbicara bahwa saat ini Pancasila menghadapi ancaman laten, yakni radikalisme, manipulator agama dan intoleransi.

"Pembumian Pancasila itu mendesak sifatnya, karena jika tidak dilakukan, maka Pancasila bisa kalah dengan ideologi lain. Karena itu ancamannya nyata. Ancaman intoleransi itu ada. Kemarin ada dosen yang simpan bom molotov di rumahnya," kata Horas.

Menurutnya, bangsa Indonesia tidak bisa selama-lamanya selalu menganggap Pancasila itu sakti.

"Pancasila memang sakti. Tetapi jika dinamika internal kita tidak diantisipasi dengan ikhtiar pembumian ideologi Pancasila, saya khawatir Pancasila terkalahkan oleh ideologi luar yang sektarian dan intoleran," tutur Horas.

"Indonesia di ambang bahaya kalau Pancasila tidak kita bumikan. Kami mendorong BPIP semangat dalam membumikan Pancasila, jika perlu gandeng elemen-elemen masyarakat, " kata Horas.

Ia juga mengingatkan, BPIP jangan hanya membumikan nilai-nilai Pancasila bagi rakyat, tapi juga bagi para elite politik.

"Pak Jokowi dan BPIP lima tahun ke depan perlu serius mendaratkan Pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Horas.


Jakarta, 2 Desember 2019
Share:

Tuesday, November 26, 2019

Wisuda & Dies Natalis XX STT LETS (Lighthouse Equipping Theological School) Meriah

Bekasi,majalahgaharu.com- Pada hari Jumat 8/11/19 yang berbahagia STT LETS melakukan yudisium dan wisuda kepada 68 mahasiswa yang lulus, di jenjang S2 Magister Teologi sebanyak 23 orang, jenjang S1 Sarjana Teologi dan Sarjana Pendidikan Agama Kristen 29 orang serta Jenjang Diploma 3 Pendidikan Vokasi sebanyak 16 orang.

Dalam kesempatan ini Ketua STT LETS Pdt. Dr. Ir. Rachmat Manullang M.SI membuka sidang senat terbuka didampingi oleh Dr. Antonius Natan, M.Th selaku Waket I Bidang Akademik, Dr Jakoep Ezra, MBA.,Ph.D. selaku Waket II Bidang Administrasi dan Keuangan, Dr Elly Hutagalung, M.Th Selaku Waket III Bidang Kemahasiswaan beserta Direktur Pascasarjana Pdt. Dr. Ir. Eduard Monijong, M.Th. dan para Kaprodi serta dosen-dosen.

Wisuda kali ini  adalah wisuda yang sangat penting bagi kemajuan Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen karena mengingatkan kita terhadap pidato Presiden RI Joko Widodo diperiode kedua yang menyatakan perlunya peningkatan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah dan kampus.

Sesuai dengan Tema wisuda adalah “Kepempinan Berteologi di Era Milenial” melalui tema ini menyadarkan kita semua, bahwa kita ada di generasi yang berubah begitu Cepat, teknologi telah sedemikian canggihnya, pekerjaan manusia akan terus digantikan dengan robot. Dan seakan dunia telah berada digenggamam tangan. Sebagaimana dalam orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hoga Saragih, M.Si.

Satu hal yang perlu diingatkan kembali bahwa kedatangan Tuhan yang kedua telah dekat dan tentunya dunia pendidikan turut bertangggung jawab sebagai GerejaNya yang mengambil bagian menyelesaikan pertandingan di estafet yang terakhir. Moment Wisuda STT LET adalah penggalan pertandingan pembelajaran yang sudah diselesaikan oleh para mahasiswa, untuk selanjutnya siap memasuki penggalan pertandingan yang berikut yaitu memasuki pelayanan dan masuk dalam tingkatan yang lebih tinggi atau mendalam di masyarakat yang dituntaskan. Demikian Sambutan Pdt. Dr. Ir. Patisari Ginting, M.Th. mewakili Senat.

Dalam sambutannya Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Prof. Dr. Thomas Pentury, MSI mengharapkan lulusan STT LETS mampu mengaplikasikan dan melipatgandakan benih Firman Tuhan yang didapat selama pembelajaran di Kampus atau melalui e-learning atau dalam pembelajaran mandiri sehingga kemanapun para lulusan diutus dan apapun yang dikerjakan, semakin besar masyarakat bisa merasakan buah Roh Kudus dan Keharuman Kristus sebagai terang dan garam dunia.
STT LETS adalah Sekolah Bagi Para Pembaharu membuka kesempatan bagai Para Hamba Tuhan dan Profesional untuk bergabung dalam kelas On Campus maupun Off Campus. Pro ecclesia et Patria.


Sumber : http://www.majalahgaharu.com/2019/11/22/3655/
Share:

Penting Wartawan Dibekali Pengetahuan Tentang Tanggap Bencana

Jakarta, majalahgaharu.com– Ring of Fire itulah kondisi Indonesia yang acapkali terjadi benacana alam, entah erupsi gunung berapi, gempa tektonik dan longsor kerapkali terjadi di belahan negeri tercinta. Disisi lain bencana yang terjadi akibat human erorpun juga menimpa di kota-kota besar khususnya Jakarta Raya, boleh diakibatkan kebakaran dan juga bencana banjir. Dengan kondisi yang demikian diperlukan pengetahuan dan kemampuan tanggap bencana.

Antonious Natan selaku inisiator diadakannya pelatihan tanggap bencana atau pelatihan Peduli Bencana (PeNa), menegaskan bahwa pengetahuan seperti ini memang banyak yang menganggap sepele, tetapi tidak demikian ketika benar-benar bencana itu datang.

Kemudian pelatihan yang diikuti sekitar 20 orang yang kebanyakan kaum kuli tinta ini, berlangsung mulai Kamis-Sabtu (21-23/11) di Istana Kana, Jakarta.  Menurut Natan Pelatihan ini sebagai dasar pengetahuan dan kemampuan untuk menghadapi bencana. Apakah itu bencana kebakaran hingga bencana alam. Materi yang disampaikan adalah kurikulum Cepat Evakuasi Respon Tanggap Bencana (CERT) dan Rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Natan menjelaskan kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama fasilitator Jaringan Doa Nasional (JDN), Yayasan Alfa Omega Care, Royal Ranger, My Home, Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia dan Lumbung Yusuf Indonesia.

“Pelatihan ini perdana, tapi kedepan akan kita buat juga didaerah-daerah” tukas nya.

Mengenai mengapa pesertanya mayoritas wartawan, Ia menjawab untuk perdana ini pesertanya mayoritas wartawan dengan maksud supaya wartawan memiliki pengetahuan dan kemampuan tanggap bencana dan pengetahuan ini bisa disampaikan juga ke baik keluarga dan masyarakat luas melalui pemberitaan. Dengan demikian bagi anggota atau kelompok masyarakat yang ingin mendalami hingga memiliki sertifikat tanggap bencana dapat datang ke kami untuk diberikan pelatihan.

Sekali lagi sebelum memungkasi wawacaranya, bagi bapak yang sangat dekat dengan wartawan ini, mengajak  ke semua masyarakat betapa pentingnya setiap anggota masyarakat untuk ikut dalam Gerakan Siaga dan Tanggap Bencana. (Gesit), agar dengan pengetahuan yang diperolehnya paling tidak bisa  meminimalisir korban bencana, atau dirinya sendiri dalam menyelamatkan di tengah bencana.


Sumber : http://www.majalahgaharu.com/2019/11/22/3643/

Share:

Saturday, November 9, 2019

General Assembly of the (WEA) 2019

Jakarta, 07 November 2019: Para pemimpin gereja injili di seluruh dunia telah berkumpul di Jakarta, ibukota Indonesia, untuk merevitalisasi pelayanan Gereja di abad ke-21.

Sebanyak 850 delegasi dari 92 negara menghadiri 7-13 November World Evangelical Alliance (WEA) 2019. WEA sebelumnya diadakan di Thailand.

Berikut galeri foto dari acara WEA yang diadakan di Sentul :

Share:

Thursday, November 7, 2019

World Evangelical Alliance - 2019


World Evangelical Alliance (WEA) General Assembly 2019 
Opening Ceremony :
Kamis, 07 November 2019
Pkl. 15.30 WIB - selesai

Sentul International Convention Center, Indonesia
Informasi Tiket : Sekretariat Panitia Wisma 76 Lt.25, Jl. S.Parman Kav. 76, Slipi - Jakarta

Information Center : +62 822 8555 4144


Share:

Monday, October 28, 2019

Selamat Hari Sumpah Pemuda 2019

Selamat Hari Sumpah Pemuda !

Shalom saudara-saudari sekalian, Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda kepada seluruh pemuda-pemudi seluruh Indonesia, kiranya semangat Sumpah Pemuda 91 tahun yang lalu terus membara dalam jiwa kita, agar kita dapat membangun bangsa ini menjadi lebih maju dan besar di masa-masa mendatang.

Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa INDONESIA !
Share:

Wednesday, October 2, 2019

Melayani Konsultasi Hukum Gratis - Divisi Hukum dan Advokasi PGLII Jakarta

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta.

Melayani Konsultasi Hukum Gratis
Setiap hari : Jumat, Pukul : 10.00 s/d 16.00 WIB - Sabtu, Pukul : 10.00 s/d 14.00 WIB

Team Advokat / Pengacara :
- Carrel Ticualu, SE. SH. MH.
- Jelani Christo, SH. MH.
- Albert Aries, SH. MH.
- Priska Siregar, SH. MH.
- Roslina Simangunsong, SH. MH.
- Fitrianingsih, SH.
- Jerry Hitler Tampubolon, SH. MH


Share:

Friday, August 16, 2019

Ketua Pemuda PGLII DKI Jakarta: Mengapresiasi Walikota Bekasi yang Patut Ditiru Para Kepala Daerah Lain


Hari Minggu (11/8) lalu adalah salah satu hari bersejarah dalam catatan toleransi beragama dan kepastian beribadah bagi umat Katholik yang memang sudah sepatutnya menurut konstitusi Republik Indonesia, bahwa negara menjamin kebebasan beragama dan menjalankan ibadah agamanya. Selama 21 tahun umat Katholik di Bekasi Utara berjuang untuk rumah ibadah yang layak dan selayaknya, yang pada akhirnya di bulan kemerdekaan Indonesia yang ke-74 akhirnya terwujud juga.
Walikota Bekasi Rahmat Efendi layak menerima dua jempol sebagai tanda apresiasi atas keteguhan hatinya dalam menjalankan amanah sebagai Kepala Daerah dan amanah konstitusi negara, sangat perlu menjadi teladan bagi oknum Kepala Daerah lain yang masih “memble”, ujar Tigor Mulo Horas Sinaga Ketua Pemuda Persekutuan Gereja-Gereja Dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Pengurus Wilayah DKI Jakarta.
Ketika desakan mencabut IMB Gereja St.Clara dari oknum-oknum intoleran Walikota Bekasi Rahmat Efendi berdiri teguh di atas konstitusi Republik Indonesia, bahkan menyatakan dirinya lebih baik menerima di tembak kepalanya daripada tidak bisa menjamin kebebasan beribadah.  
Bapak Rahmat Efendi sungguh mengamalkan Pancasila dalam menjalankan kewajibannya sebagai aparatur negara dan benar-benar teguh dalam pendirian hukum yang benar, ini patut di contoh, perlu jadi inspirasi bagi beberapa oknum Kepala Daerah lain di Republik ini yang masih goyang untuk menjamin kebebasan beribadah bagi setiap umat beragama. Saya mewakiliki umat Kristen sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Tuhan YME karena telah meneguhkan hati Pak Rahmat Efendi, pungkas Horas Sinaga dengan senyum berbinar penuh rasa syukur.
Pada kata sambutannya di hadapan para umat Santa Clara, Bapak Rahmat Efendi berkata, “Shalom. Assalamualaikum. Saya hampir tidak bisa berbicara. Selama 21 tahun sungguh penantian yang luar biasa. Warga saya, umat yang ada di Kota Bekasi bisa merasakan sebuah pelayanan pemerintah yang adil dalam konteks ketentuan, proporsional”.
“Saya, sebagai Walikota, secara tulus ingin memberikan dukungan terbaik kepada sesama umat. Seorang pemimpin tidak boleh menariknya ludahnya kembali”, sambung Rahmat.
Rakyat Indonesia masih bisa optimis, khususnya umat minoritas di Republik ini masih terus berharap dengan adanya Rahmat Efendi di Kota Bekasi akan menularkan nilai-nilai luhur yang terjamin oleh konstitusi. Bahwa seharusnya para Kepala Daerah tidak boleh ragu dalam menjalankan amanahnya dan tidak boleh toleran dengan bibit intoleransi. Masih banyak umat Kristen atau Katholik yang belum memiliki rumah ibadah hanya karena penolakan-penolakan yang sebenarnya bertentangan dengan nafas negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.
“Di Republik Indonesia seharusnya tidak boleh ada istilah minoritas dan apalagi intoleransi yang mengatasnamakan mayoritas, karena sesungguhnya kita adalah sama, kita adalah saudara sebangsa setanah-air Indonesia yang setara, kita adalah anak bangsa Indonesia!”, pungkas Horas Sinaga dengan optimis.
Tigor Mulo Horas Sinaga
Ketua Pemuda PGLII DKI Jakarta
Share:

Monday, July 22, 2019

Selamat Ulang Tahun ke-48 PGLII!

Dengan penuh rasa syukur dan sukacita, pada Rabu (17/07/19) lalu, Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-48. Acara yang diselenggarakan di Graha Gepembri, Jl. Raya Boulevard Barat XB 4 Kelapa Gading Barat Jakarta Utara tersebut juga turut dihadiri oleh berbagai tamu undangan, antara lain: Ketua Host Committee, Pdt. Dr. Anton Tarigan; Perwakilan dari Ketua Majelis Pertimbangan PGLII yang dihadiri oleh Pdt. Bambang Wijaya, Wakil dari FUKRI, Pdt. Gomar Gultom, M.Th; PLT Sekretaris Umum PGLII Pusat, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th dan segenap pengurus serta anggota PGI.

Acara ini diawali dengan ibadah ucapan syukur yang dibuka dengan ucapan selamat datang dari Pdt. Robby Tepi, M.Th. Ibadah ucapan syukur ini juga diisi dengan beberapa penampilan Paduan Suara dari beberapa gereja, diantaranya: Gereja Kabar Baik Indonesia (GKBI) Jemaat TAKHTA YESUS, Gereja Pemberita Injil dan Gereja Sidang Jemaat Allah.


Perhelatan ini dihadiri pula oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PGLII Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th yang sekaligus membawakan khotbah dalam ibadah syukur. Dalam khotbahnya Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th memberikan pesan bahwa Gereja merupakan lembaga yang berpusat pada KRISTUS, untuk itu segala aturan di dalam Gereja harus sesuai dengan Injil dan berpusat pada KRISTUS. Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th juga mengatakan bahwa umat Kristen juga harus turut serta berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara. Umat Kristen sebagai warga Gereja memiliki kewajiban untuk berada di tengah-tengah masyarakat dan membantu kepentingan masyarakat secara luas.

Selaku Ketua Panitia HUT PGLII ke-48, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th juga memberikan kata sambutannya di akhir acara, Beliau menyampaikan rasa syukurnya bahwa PGLII bisa terus berdiri kokoh sampai dengan 48 tahun dan semoga kedepannya PGLII dapat lebih berkontribusi di masyarakat luas. Pada kesempatan itu juga disampaikan bahwa PGLII dan Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam World Evangelical Alliance 2019, November mendatang. Pada acara ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkenalkan Kebhinekaan atau Keesaan Gereja yang sudah terjalin selama ini.

Perayaan Ulang Tahun PGLII kali ini ditutup dengan pemotongan kue. Sepanjang acara berlangsung, para pengurus beserta undangan tampak menikmati seluruh rangkaian acara malam itu. Semoga PGLII dapat menjadi Terang dan Garam yang terus menyala sampai di tahun-tahun berikutnya. Selamat Ulang Tahun, PGLII!
Share:

Wednesday, July 17, 2019

LIVE !! HUT PGLII ke-48 di Graha Gepembri - Jakarta

HUT
PGLII di Graha Gepembri

"Shalom.. pada malam hari ini, dalam rangka merayakan hari ulang tahun PGLII yang ke-48, kami akan live langsung dari Graha Gepembri pada pukul 19.00 Akan ada banyak acara menarik dalam perayaan ulangtahun PGLII malam ini, mari bersama-sama turut serta menyaksikan dan bersukacita merayakan hari ini. Stay tuned terus ya"
Share:

Monday, July 15, 2019

LIVE RADIO - Berdiri Teguh di Dalam Kuasa Injil

Shalom, Saudara-saudara yang berbahagia, dengarkanlah Berita Sukacita dari Bpk. Pdt. DR. Ronny Mandang, S.Th (Ketua Umum PGLII)
Tema :"Berdiri Teguh Di Dalam Kuasa Injil"
Hari / Tanggal : Senin, 15 Juli 2019
Jam : 20.00 WIB
Channel Radio : Radio Pelita Kasih 96.30 FM.

Stay tuned!
Share:

Tuesday, July 2, 2019

Kantor Sekretariat PGLII Pengurus Wilayah DKI Jakarta Resmi Dibuka

Dengan penuh sukacita dan rasa syukur, akhirnya pada Sabtu (29/06/19) yang lalu, peresmian Kantor Sekretariat PGLII Pengurus Wilayah DKI Jakarta dapat dilaksanakan. Acara yang diselenggarakan di Graha Ebenhaezer, Jl Kramat Raya No 3 P-Q, Kompleks Ruko Maya Indah Senen – Jakarta Pusat tersebut juga turut dihadiri oleh berbagai tamu undangan, antara lain: Pembimas Kristen Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta, Ibu Lisa Mulyati, S.Sos, M.Si; Anggota FKUB DKI, Pdt. Dr. A. Shephard Supit; PLT Sekretaris Umum PGLII Pusat, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th, serta para Pengurus PGI Wilayah DKI.

Perhelatan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PGLII Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th yang sekaligus membawakan khotbah dalam ibadah syukur. Dalam khotbahnya Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th sekaligus memberikan pesan bahwa Kantor Sekretariat PGLII bukanlah sekedar kantor, karena kantor bisa dipindah kemana saja, kantor bukan pula gedungnya, namun bagaikan mezbah korban bakaran. Para pengurus adalah orang-orang yang berani bayar harga, berani berkomitmen agar api dalam mezbah itu tetap menyala dan tidak padam. Oleh karena itu dengan diresmikannya Kantor Sekretariat ini maka pelayanan PGLII DKI Jakarta dapat lebih ditingkatkan.

Mewakili Pengurus Wilayah PGLII DKI Pdt. Dr. R.B Rory, M.Th, selaku Ketua Umum, dengan haru dan bangga mengatakan bahwa Kantor Sekretariat yang ada adalah hasil dari penantian panjang dan akhirnya oleh karena Kasih TUHAN YESUS dapat diresmikan pada hari itu.

Selain itu, dalam sambutannya Pembimas Kristen Kanwil Departemen Agama DKI menyatakan bahwa PGLII adalah mitra kerja yang selama ini sudah sangat erat menjalin kerjasama baik dengan Pemprov maupun aras-aras lainnya.

Sepanjang acara seluruh undangan beserta para pengurus tampak menikmati acara yang berlangsung hari itu dan dengan ramah menyapa semua tamu yang menghadiri acara peresmian Kantor Sekretariat PGLII Pengurus Wilayah DKI Jakarta yang baru.
Share:

Saturday, June 29, 2019

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta.

Melayani Konsultasi Hukum Gratis
Setiap hari : Jumat, Pukul : 10.00 s/d 16.00 WIB - Sabtu, Pukul : 10.00 s/d 14.00 WIB

Team Advokat / Pengacara :
- Carrel Ticualu, SE. SH. MH.
- Jelani Christo, SH. MH.
- Albert Aries, SH. MH.
- Priska Siregar, SH. MH.
- Roslina Simangunsong, SH. MH.
- Fitrianingsih, SH.
- Jerry Hitler Tampubolon, SH. MH.
Share:

Dialog dengan Pimpinan BNN dan Kunjungan Korban Tsunami Banten

Pada Tanggal 4 Januari hari Jumat diadakan kunjungan dan memberikan bantuan kepada Korban BencanaTsunami diwilayah Pandeglang Banten, pada kesempatan ini Kepala Badan Narkotika Nasional) BNN Komjen Pol Heru Winarko beserta jajaran mengunjungi Lokasi di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang Banten. yang merupakan Dapur Umum sekaligus Penampungan sementara penduduk sekitar yang terdampak gempa.

Pada kesempatan ini dilakukan dialog dan ramah tamah, terkait Lokasi tempat penampungan merupakan Rumah retret dan tempat Diklat PGLII DKI Jakarta.


Gempa Banten

Kunjungan ke Penampungan

Memberikan Bantuan Korban Gempa dan Tsunami melalui PGLII Banten

Memberikan bantuan via PGLII Banten

Share:

Featured Post

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta. Melayani Konsultasi Hukum Gratis Setiap hari : Jumat, Pukul : 10.00 s/d 16.00 WIB - Sabtu, Pukul...

Video

Recent Posts


Hubungi Kami

Name

Email *

Message *