• DIRGAHAYU KE-49 PGLII

    Dirgahayu ke-49 PGLII ! 17 Juli 1971 - 17 Juli 2020

  • Pelantikan Pengurus Wilayah PGLII DKI Jakarta

    Dalam pelantikan yang diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Dr Ronny Mandang yang menekankan akan pentingnya penginjilan. “Sebagai orang injili harus selalu memberitakan Injil,“

  • Audiensi PGLII

    Pengurus Wilayah PGLII DKI Jakarta berkunjung kepada BPD GBI DKI Jakarta sekaligus memohon kepada Ketua BPD GBI Pdt Kiki Tjahjadi menjadi Majelis Pertimbangan PGLII DKI Jakarta.

Monday, November 2, 2020

Buka Rakernas XII PGLII, Menag Ajak Umat Kristiani Bangun Solidaritas, Perkuat Moderasi


 
Jum'at, 30 Oktober 2020 09:26 WIB, Jakarta (Kemenag) --- Persekutuan Gereja-Gereja dan  Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) hari ini menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII. Kegiatan yang mengangkat tema “Menghadirkan Kabar Baik dan Membangun Bangsa melalui Iman yang Dalam dan Kokoh” ini dibuka Menag Fachrul Razi secara daring (dalam jaringan).

Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom, Ketua Umum PGLII Pdt. Ronny Mandang, M.Th., dan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury.

Menag mengapresiasi peran dan upaya umat Kristiani dalam ikut mensukseskan pembangunan nasional bidang agama yang juga berpengaruh besar pada pembangunan bangsa. Menag juga mengajak umat Kristiani untuk terus membangun dan merawat solidaritas antar sesama.

“Saya mengajak peserta Rakernas dan seluruh umat Kristiani, mari kita membangun solidaritas sejati antar sesama, di tengah keberagaman agama dan pandangan keagamaan, karena itulah spirit yang diajarkan semua agama,” pesan Menag di Jakarta, Jumat (30/10).

Di saat pandemi Covid-19, kata Menag, banyak masyarakat yang tertimpa kemalangan. Mereka membutuhkan pertolongan dan empati. Sebagai bagian keluarga besar Indonesia, umat Kristiani pasti terpanggil untuk saling memberi perhatian dan menguatkan dalam melewati masa-masa sulit ini.

“PGLII diharapkan terus menjadi bagian dari solusi mengatasi masalah kebangsaan yang penuh tantangan ini, dengan berusaha memberi kabar baik, kepada sebanyaknya orang, sesuai tema rakernas ini,” ujar Menag.


“Mari kembangkan budaya dialog yang damai, bermusyawarah secara demokratis, dan meningkatkan semangat gotong royong untuk memperkuat sistem sosial yang kokoh guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera, aman, damai, demokratis dan bermartabat,” sambungnya.

Menag juga berpesan tentang pentingnya memperkuat paham, sikap, dan perilaku moderasi beragama dengan meneguhkan nilai-nilai harmoni dalam keragaman. Menurut Menag, moderasi beragama adalah identitas kebangsaan yang akan membawa Indonesia menjadi kiblat pembangunan masyarakat modern. Selain itu, penguatan moderasi beragama juga dapat mendorong peran bangsa Indonesia sebagai penyeimbang dan pelopor perdamaian dunia di tengah keberagaman.

“PGLII sejauh ini telah berperan signifikan dalam meningkatkan kualitas kerukunan hidup umat beragama. Kristen dengan ajarannya yang bertumpu pada ‘kasih’ diharapkan dapat menyumbangkan peran besar bagi kedamaian itu,” harap Menag.

“Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Dengan sikap ini yang dipahami dan diimplementasikan seluruh gereja-gereja, kita akan dapat menikmati indonesia yang semakin rukun, santun dan toleran,” tandasnya.

Selamat mengikuti Rakernas XII PGLII.

Share:

Saturday, October 10, 2020

SURAT TERBUKA

Saya Pdt. Dr. R.B.Rory M.Th selaku Ketua Umum PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga lembaga Injili Indonesia) Pengurus Wilayah DKI JAKARTA dan juga selaku Gembala Sidang GSJA Ebenhaezer Ministries Jakarta.

Dengan ini menyampaikan bahwa telah terjadi musibah kebakaran atas kantor PGLII DKI JAKARTA dan Graha GSJA Ebenhaezer Ministries yang berlokasi di Ruko Maya Indah No 3 P-Q, Jl Kramat Raya, Senen pada hari Kamis 8 Oktober 2020.

Berikut kronologis terbakarnya gedung sekretariat PGLII DKI JAKARTA dan Graha GSJA Ebenhaezer Ministries Jakarta :

1. Musibah kebakaran terjadi akibat imbas dari pendemo yang berawal membakar halte busway sekitar pukul 20.00 WIB kemudian merembet ke gedung bioskop Grand Senen dan terus menyambar ke 8 buah Ruko Maya Indah termasuk kantor sekretariat PGLII wilayah DKI Jakarta dan gereja GSJA Ebenhaezer.

2. Akibat kebakaran tersebut untuk gedung kantor PGLII dan Graha Ebenhaezer diperkirakan kerugian Rp.1.5 Milyar (gedung 3 lt, 5x18m) x 2 unit/couple, peralatan kantor, perpustakaan, peralatan tempat ibadah, dll.

Melalui surat ini kami haturkan Terima kasih kepada :

  1. Gubernur DKI Jakarta Bp. H. Anies Rasyied Baswedan, S.E.,  M.P.P.,  Ph.D  yang langsung turun ke TKP melihat langsung kebakaran ini.
  2. Kaban Kesbangpol Pemprov DKI Jakarta langsung mengirim stafnya melihat langsung kejadian real di TKP.
  3. Polres dan Koramil Jakarta Pusat yg terjun langsung ke TKP.
  4. Bp. Lejar, RW 02 Kelurahan Kramat hadir di TKP.
  5. Tim Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat yang sudah bekerja keras memadamkan api mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB.
  6. Petugas PPSU yang langsung membersihkan puing-puing & pecahan kaca di TKP.

Dengan demikian bahwa Sekretariat PGLII wilayah DKI Jakarta dan GSJA Ebenhzer adalah  menjadi korban imbas terbakarnya bioskop Grand Senen atas peristiwa demonstrasi 8 Oktober 2020.

Demikianlah informasi dari saya

Pdt. Dr. R.B.Rory M.Th.

Share:

Friday, October 2, 2020

Harti Hartidjah.SE,.SH Pemerhati Perempuan dan Anak : Kebijakan Gubernur DKI tentang PSBB Total itu Sudah Sangat Tepat

Jakarta, majalahgaharu.com-Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB)  di Jakarta lantaran kasus penularan Covid-19 masih berpotensi terjadi bila pelonggaran diberlakukan. Meresponi kebijakan yang dibuat Anies Baswedan memnculkan pro kontra, lalu seperti apa tanggapan dari Harti Hartidjah yang pernah maju menjadi anggota dewan Partai Demokrat dan ini.

Dalam hal ini Masalah PSBB total yang diberlakukan di DKI, menurut Harti Hartidjah.SE.SH seorang pengusaha dan aktifis pemerhati perempuan dan anak ini  mengatakan keputusan ini sangat saya harapkan, karena kalau tidak diterapkan dari awal tidak akan memutuskan mata rantai covid dan ini sangat tipis harapannya untuk orang yang tidak terkena, tapi kalau pspb total membuat otomatis ruang gerak virus tersebut jadi terbatas, terlebih lagi untuk kalangan ibu-ibu yang mempunyai anak .

“Jadi saya sangat sepakat sekali masalah psbb total diberlakukan”, tegasnya. Nah kalau masalah kehidupan untuk rumah tangga itu memang  hal yang tidak dielakan, kalau ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau belanja, toh sekarang bisa dilakukan secara online. Jadi untuk mengatasi pssb total banyak solusi cara mengatasinya.

Bicara incoen atau pendapatan keluarga mending berkurang sebentar daripada tak PSBB total tetapi penularan covid19 makin banyak dan itu merupakan penderitaan panjang. Apalagis ekarang trendnya penularan covid19 naik terus coba kalau itu dilakukan psbb total dari awal otomatis mati tidak akan seperti sekarang bahkan sudah tuntas, contohnya Wuhan.

Wuhan itu tuntas karena, keputusan cepat diambil, pertanyaannya negara kita ini tak banyak uang, makanya kebijakan seperti Anies ini keptusan yang bagus sekali. karena, menurutnya lock down itu bisa dilakukan perwilayah, areal yang dianggap kurang aman atau zona merah bahkan zona hitam dengan kebijakn lock down itu virus tak akan menyebar kesana kemari.

“Jadi menurut saya apa yang dilakukan pak Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta sudah bijak dan harus didukung”, tegasnya. Harti berpendapat sudahs eharusnya kaum ibulah harus mendukung penuh kebijakan Gubernur ini. Kenapa, ibu-ibu karena suara ibu-ibu lebih didengar disbanding kaum bapak anak-anak.

Kalau ada anggapan keputusan Gubernur itu lebih politis, Harti menolak, karena keptusan gubernur ini keputusan demi keselamatan orang banyak terutama masyarakat DKI. Artinya kondisi tak bisa main-main lagi, bayangkan saat ini sudah banyak pejabat, para artis sudah banyak yang positif. “Saya kira kondisi ini jangan ada toleransi dalam masalah peneybaran covid, kemudian jangan malu bila tertular virus ini, sebab ini bukan aib tetapi memang musibah yang dialami semua orang di dunia.

Memang kenyataannya banyak orang yang positif merasa malu  dan tidak terbuka dan merahasiakan. Padahal kalau terbuka dan mendapatkan perawatan, ini akan menjaga kesehatan nya sendiri dan membatasi  orang lain agar tidak tertular, tragisnya banyak orang yang sudah terindikasi covid cenderung dirahasiakan oleh korban.

“Sekali lagi tidak perlu malu, bila kita terjangkit virus covid karena bukan aib karena ini musibah dunia sebab kalau dirahasiakan bila terkena apalagi yang seharusnya dalam perawatan sangat berbahaya bagi orang sekitarnya”, terang perempuan yang ramah ini.

Bayangkan kalau orang sudah positif tetapi tidak terbuka lalu bergaul dengan orang lain dan tertular ini kan kejadian tak elok. Nah, kalau ada yang meninggal karena covid19 serahkan saja pada pemerintah untuk diamankan dan dilakukan pemakaman secara protokol covid. “Jadi ikuti sajalah apa kebijakan pemerintah, tetapi ini demi nyawa banyak orang, kalau ada satu yang terus menularkan ini kan bisa berkali-kali lipat.

Kemudian untuk para dokter dan para medis serta tim yang menangani epedemi ini, Harti sangat bangga karena begitu besar pengabdianya dalam menangani pasien tanpa peduli bahaya mengancam dirinya. Dan bagi yang meninggal turut simpati dan berduka atas tugas yang dikerjakan walau resikonya nyawa , inilah yang disebut para pejuang bangsa.

Harti Hartidjah yang aktif juga dalam jaringan doa terus menurus berdoa untuk para petugas medis agar diberikan kekuatan oleh Tuhan,  karena mereka garda terdepan dalam menghadapi epedemi covid 19.

Menanggapi banyak orang baik di jalan atau di pasar masih ditemui orang-orang yang tak memakai masker, padahal ancaman virus ini sangat berbahaya, menurutnya ini perlu dilakukan sosialisasi berulang-ulang kepada masyarakat, bahwa virus ini benar dan nyata, bukan takdir atau konspirasi dan sebagainya.

Kalaupun katakan takdir kan tak serta merta menyerah, buktinya orang yang saat operasi terjadi malpraktek dan meninggal toh masih ada keluarga yang menuntut, padahal itu takdir, harusnya diterima saja.

Sekali lagi untuk menghadapi virus ini agar masyarakat sadar, pemerintah harus tak jemu-jemunya untuk sosialisasi terus. Demikian pula bagi masyarakat yang sudah paham akan bahaya ini, bantulah pemerintah untuk mensosialisasikan bahaya covid19 ini, dan jangan lupa untuk upaya memutus mata rantai penularan covid19 ini tetap lakukan cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak serta jangan berkumpul terlebih dahulu.

Karena tanpa kerjasama masyarakat yang peduli ini akan menjadi pekerjaan berat dan program pemerintahpun sulit untuk berhasil. Apalagi kalau sosialisasi itu dilakukan para artis yang banyak penggemarnya pasti akan lebih efektif, tutupnya. Yus


sumber : http://www.majalahgaharu.com/2020/10/01/harti-hartidjah-se-sh-pemerhati-perempuan-dan-anak-kebijakan-gubernur-dki-tentang-psbb-total-itu-sudah-sangat-tepat/

Share:

Sunday, August 2, 2020

Sederhana namun Meriah, Perayaan Ulang Tahun ke-49 PGLII di Era Pandemi Covid-19



Pada Rabu (29/07/20) tadi malam, dengan penuh rasa syukur dan sukacita, Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-49. Sebenarnya PGLII sendiri sudah tepat berusia 49 tahun di tanggal 17 Juli 2020, namun perayaannya sendiri baru diselenggarakan tadi malam. Acara yang diselenggarakan dari Abbalove Serpong, Graha Jasminie HA-1, No. 2-6 Kelapa Gading Selatan, Gading Serpong, Tangerang kali ini mengambil tema “Gereja Berperan Aktif Mempromosikan Ketahanan Masyarakat dan Adaptasi di Tengah Pandemi Covid-19 (Yesaya 40:29). Acara yang dilakukan secara daring ini dimulai pada pukul 16.00 WIB dan diawali dengan ibadah ucapan syukur.   

Perhelatan tadi malam juga dihadiri pula oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PGLII Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th yang sekaligus membawakan khotbah dalam ibadah syukur. Sebelum memulai khotbahnya, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M. Th juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung pelayanan PGLII selama 49 tahun ini. Dalam khotbahnya, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th memberikan pesan bahwa Kebesaran ALLAH melebihi apapun dan siapapun di seluruh alam semesta. TUHAN adalah Sumber dari Pengajaran dan Pengetahuan, untuk itu dari era new normal saat ini, kita perlu meminta arahan dari TUHAN sebelum kita melakukan segala aktifitas kita. Untuk itu, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th juga mengatakan agar masyarakat Kristen untuk membangun hubungan dengan TUHAN, untuk mengenal ALLAH yang Hebat itu. Lebih lanjut, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th juga berpesan agar umat Kristen bisa bersama-sama mendukung dan membantu Pemerintah dalam beradaptasi dengan era new normal saat ini.

Mewakili Ketua Panitia HUT PGLII ke-49, Yakub Pratama juga memberikan kata sambutan di akhir acara, Beliau menyampaikan rasa syukurnya bahwa PGLII masih bisa mengadakan ibadah syukur untuk perayaan ulang tahunnya tahun ini. Gereja juga diharapkan tetap bersemangat dalam menjalankan peran dan panggilan pelayanannya. Pada acara malam itu, Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama R.I, Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si juga menyampaikan selamat serta turut berpesan bahwa PGLII yang sudah berusia 49 tahun adalah suatu lembaga yang dewasa dalam pelayanannya dan PGLII diharapkan tetap memiliki semangat untuk melayani TUHAN di tengah-tengah tantangan kehidupan di Indonesia. Selain itu, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) juga turut menyampaikan ucapan selamatnya melalui Ketua Umum, Pdt. Gomar Gultom. Beliau menyampaikan rasa sukacitanya karena kerjasama dan kemitraan antara PGI dan PGLII semakin meningkat dan akan terus berkembang menuju kesempurnaan dalam KRISTUS, terutama dalam era Covid-19 ini. Pdt. Gomar Gultom juga berpesan agar PGLII bersama-sama dengan elemen bangsa lainnya bisa mendukung Pemerintah untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi ini.

Akhirnya acara Ulang Tahun PGLII kali ini ditutup dengan pemotongan kue ulang tahun dan sepanjang acara ini berlangsung para pengurus beserta seluruh undangan tampak menikmati acara malam itu. Semoga PGLII dapat menjadi rajawali yang siap untuk terbang dalam membangun ketahanan masyarakat untuk beradaptasi di tengah-tengah pandemi Covid-19. Selamat Ulang Tahun, PGLII!

Share:

Sunday, July 26, 2020

DIRGAHAYU KE-49 PGLII



Dirgahayu ke-49 PGLII
17 Juli 1971 - 17 Juli 2020

Share:

Monday, July 6, 2020

Ronny Mandang terpilih sebagai Ketum PP PGLII - Perlu Pertegas Strategi Pelayanan


Medan, pglii-jakarta.or.id
 – Ditengah suasana persidangan Munas ke XII PGLII yang diselenggarakan di B&G Tower, Kesawan, Kota Medan, tim infokom PGLII DKI Jakarta sebagai pengelola portal berita TerangIndonesia.id menemui Direktur Lembaga Pelayanan  Mahasiswa Indonesia (LPMI) Pdt. William Wairata. Nama William Wairata, atau lebih dikenal dengan panggilan Bung Wim Wairata ini sangat lekat dengan pelayanan Kemahasiswaan. Terdepan dalam pergerakan pelayanan untuk level mahasiswa, Wim Wairata dikenal sangat peduli dalam mewartakan Kebenaran injil Kristus bagi kalangan mahasiswa Kristen.

Usai sidang penetapan Pdt. Dr. Ronny Mandang M.Th sebagai Ketua Umum PGLII untuk periode 2020-2024, Wim Wairata yang berdarah Ambon ini merasa sangat bersyukur dimana Panitia Sidang telah bekerja dengan baik ditengah suasana kewaspadaan terhadap pandemik Covid 19. “Atas nama LPMI tentu kami bersyukur dimana kerja panitia dan tuan rumah cukup berhasil, ditambah pelayanan tuan rumah selama Munas berlangsung cukup bagus dan ramah.”

“Munas ke XII PGLII telah berjalan dengan baik, terpilihnya kembali bapak Pdt. Ronny Mandang menjadi harapan sebagian besar peserta Munas, dan ini terwujud dengan baik,” menurut Wim, Pdt. Ronny Mandang telah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban cukup jelas, apalagi beliau sangat terbuka terhadap pendapat orang lain.”

Wim Wairata juga menitipkan pesan, kembali terpilih sebagai Ketua Umum PGLII, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th. hendaknya bisa mempertajam Visi dan Misi PGLII. “Termasuk mempertegas strategi pelayanan pekabaran Injil kepada generasi muda dan komunitas-komunitas milenial.” Untuk hal ini, jelas Wim, harus melibatkan generasi muda dalam upaya penjangkauan para milenial ini. “Melalui strategi pelayanan yang tepat dalam penjangkauan generasi muda dan komunitas milenial, secara tidak langsung PGLII telah membuktikan kepedulian terhadap generasi muda dan pastinya terjadi kaderisasi alami di internal PGLII.”  

Pendapat Wim Wairata, apabila proses kaderisasi berjalan dengan baik dan dapat dimaksimalkan. “PGLII akan mampu menjangkau generasi baru dan akan lebih memberikan dampak terhadap pengembangan potensi gereja dan lembaga Kristen bukan hanya di internal PGLII. PGLII akan menjadi garam dan terang dalam proses membangun generasi muda berintegritas.”

Bila PGLII serius menangani generasi muda, LPMI sebagai salah satu lembaga yang berada dalam satu payung pelayanan, selalu siap bekerja sama dalam kontribusi generasi unggulan. “Dan harapan saya, kepengurusan PGLII periode 2020-2024 betul-betul memberdayakan gereja-gereja lintas sinode dan lembaga-lembaga lintas profesi untuk bergandeng-tangan, seiring-sejalan bersatu-padu dalam visi yang sama yaitu memberitakan Injil.

Jadi, lanjut Wim Wairata, hal lain yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki selain pemberdayaan potensi gereja dan lembaga, “Bagaimana PGLII membangun jembatan komunikasi yang akrab dan saling terkoneksi secara berkala dengan daerah dan wilayah-wilayah. Kalau ini berjalan dengan baik, akan mudah bagi Pengurus Pusat PGLII mengimplementasikan setiap rancangan dan program sesuai dengan mandat yang diberikan dan mengerjakan bersama sesuai program kerja yang diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional nanti.

“Satu hal lagi yang tak boleh diabaikan adalah Digital Movement. Di era milenial ini, sistem komunikasi tak lagi jadi tembok pemisah. Kordinasi Pusat dan Daerah akan lebih efektif bila kita masuk dalam sistem komunikasi yang terintegrasi. Sebagai penutup, doa kami untuk Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th. beserta dengan jajaran pengurus baru. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! [Jerimia R. vegas]
Share:

Pesan Pastoral PGLII 2020



Jakarta, pglii-jakarta.or.id - Berikut ini transkrip Pesan Pastoral PGLII yang ditanda-tangani oleh Ketua Umum PGLII Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th. terkait dengan situasi terkini gereja, bangsa dan negara. PGLII sebagai salah satu aras nasional wajib memberikan pengarahan agar gereja dapat mengantisipasi dengan baik setiap situasi yang terjadi. Berikut transkrip yang diterima pglii-jakarta.or.id :

Memahami Tema PGLII 2020-2024, yakni : Menghadirkan Kabar Baik dan Membangun Bangsa Melalui Iman yang Dalam dan Kokoh" (Markus 16:15; Yesaya 25:3) kita diajak untuk kembali merenungkan bangunan kehidupan iman Kristen kita, panggilan kita dan tanggung jawab kita masing-masing.

Anggota dan Pengurus PGLII

1. Tidak ada seorang pun di Indonesia yang sebelumnya telah menduga akan terjadi sebaran Covid19 yang merebak dari Wuhan-China ke seluruh dunia, lebih dari 200 negara, bahkan termasuk di Indonesia. Pengaruh Covid19 telah merubah banyak tatanan kehidupan keagamaan, sosial-ekonomi, politik, dunia tenaga kerja, termasuk kehidupan masing-masing keluarga. Banyak ahli bependapat untuk merestorasi akibat Covid19, dalam ukuran suatu negara besar dan maju saja dibutuhkan waktu diatas dua tahun.

Dari sisi, tatanan ekonomi tidak ada satupun negara yang mencapai target, mata uang banyak negara anjlok, pengangguran di seluruh dunia meningkat, sementara kebutuhan pokok mulai dari bayi hingga lanjut usia menjadi sangat sulit diperoleh dan mahal. Hal ini, belum termasuk kebutuhan energi, kesehatan, pendidikan dan keuangan yang menjadi sangat tidak stabil. Covid19 benar-benar telah membuat banyak kepala negara menjadi sangat repot karena vaksin Covid19 belum juga ditemukan, dan masih belum tahu berapa lama harus me-lockdown atau mengkarantina negaranya, wilayahnya atau kotanya?

Korban yang berjatuhan akibat Covid19 tidak mengenal batas dan status sosial manusia. Ada Pangeran, Ratu, Menteri, Artis, Olahragawan, Pengusaha, Tenaga medis, Pendeta, Kiayi, rakyat biasa dan siapa saja. Dan hingga hari ini, tidak ada seorang pun yang tahu kapan waktunya Covid19 akan segera berhenti?

2. Kita adalah orang yang percaya dan beriman kepada Allah Bapa, Yesus Kristus Juruselamat dan Kepala Gereja kita, dan Roh Kudus Penolong dan Penghibur kita sekalian. Kita hidup dalam suatu hubungan yang terjaga dengan Allah kita, kasih kita dan keyakinan iman kepada Tuhan Yesus melampaui apapun yang ada di dunia ini. Kita adalah anak-anak-Nya (Yohanes 1:12), kita memiliki Roh Kristus (Roma 8:9,10); kita memiliki roh yang lebih besar dari roh yang ada dalam dunia ini (1 Yohanes 4:4), karena Roh Kudus dicurahkan di dalam kehidupan kita, kita memiliki kuasa dan menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:8), kita diberi kuasa di dalam namaNya untuk mengusir setan (Markus 16:17); dan kita juga diberi kuasa untuk menginjak ular dan kalajengking, dan kuasa untuk menahan segala kekuatan musuh (Lukas 10:19); dan tidak ada hal apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8:35).

Namun demikian, tidak dibenarkan jika kita menjadi lalai atau ceroboh dalam menghadapi sebaran Covid19. Hal-hal yang telah telah dihimbau dan diatur oleh World Health Organization (WHO) dan Pemerintah RI, untuk menghentikan sesaat seluruh kegiatan peribadahan yang mengumpulkan banyak orang, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah; Menjaga jarak - Social Distancing, Phisical Distancing, tetap menjaga hidup sehat dan tetap tinggal di rumah, sangat perlu disambut dan diikuti dengan baik.

3. Karena itu betapa kita patut bersyukur dan menjadi sangat penting karena kita sekalian hidup "di dalam Kristus", memiliki kesempatan menghadirkan Injil Kabar Baik, sekaligus tetap terlibat dalam pembangunan bangsa melalui iman yang dalam dan kokoh (Markus 16:15; Yesaya 25:3). Memiliki iman yang semakin dalam dan semakin kokoh Deeper and Stronger Faith (Yohanes 15:7, Kolose 2:6,7); memiliki Pikiran Kristus (1 Korintus 2:16); dimana kita hidup dengan percaya dan bukan dengan melihat (2 Korintus 5:7). Ya, hanya dengan "Iman yang makin dalam dan makin kuat" kita dimampukan menghadapi semua ujian dan tantangan yang tengah terjadi, namun tetap berada pada barisan perarak-arakan pembangunan bangsa yakni melalui ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika melawan musuh bangsa ini termasuk Covid19.

Dari adanya sebaran Covid19 ini, kita patut belajar memahami maksud dan rencana Tuhan, sekaligus memeriksa dan merenungkan kembali bangunan seluruh hidup keimanan kita, keluarga kita, ibadah kita dan pelayanan kita. Betapa kita patut menyadari, bahwa "Kekristenan yang dangkal" hanya berakibat pada kehidupan iman kita jauh dari kemampuan untuk berdiri kuat, yang memampukan kita bertahan menghadapi gelombang ujian yang sangat besar ini. Saat seperti ini, bukan lagi suatu pilihan tetapi keharusan, bahwa Kekristenan kita haruslah "Kekristenan yang dalam dan kuat" karena dengan demikian, sehebat apapun tantangan dan ujian yang datang, setiap orang Kristen tidak dibenarkan jatuh sampai tergeletak (Mazmur 37:24).

Di dalam Kristus, kita diajarkan untuk merayakan kehidupan ini, yang karenanya kita diajarkan untuk mengutamakan dan memperjuangkan juga kehidupan ini, yang kelak memampukan kita mengkomunikasikan kehidupan Kristiani kita yakni sebagai garam dan terang dunia (Matius 5: 13-16), sebagai suatu kesaksian Allah kita di dalam Kristus, bahwa Ia hidup, berkuasa dan peduli atas kehidupan kita, keluarga kita, pelayanan kita dan jemaat serta masyarakat yang majemuk.

4. Berdiam di rumah adalah kesempatan yang harus digunakan untuk membangun kembali relasi di antara sesama anggota keluarga, sekaligus membangun ibadah keluarga yang kemungkinan selama ini tidak pernah atau jarang dilakukan, termasuk oleh keluarga Anggota dan Pengurus PGLII. Demikian pula bagi gereja-gereja dan lembaga-lembaga keagamaan, situasi yang berkembang akibat Covid19 yang telah membawa banyak perubahan dan akibat, seperti kehidupan ini menjadi sulit, perlu segera secara bersama-sama untuk saling membantu dan memberi bantuan baik dalam bentuk doa, tenaga sukarela, barang maupun uang, yang diperlukan baik untuk warga gereja, hamba-hamba Tuhan atau masyarakat luas.

Dan tentu saja dalam situasi seperti ini, bukan saja ibadah on line menjadi "salah satu" pilihan yang baik untuk tetap menggembalakan kawanan domba Allah, tetapi juga kesempatan untuk membangkitkan iman serta melaksanakan Amanat Agung yang sedang terbuka luas. Inilah waktu penuaian yang besar bagi siapa saja yang meleyani Tuhan dan tetap setia terhadap Amanat Agung, karena hari ini sedang banyak orang yang hidup dalam rasa takut, ketidakpastian dan kecemasan, yang membutuhlan keselamatan sejati dari Tuhan Yesus Kristus. Inilah waktunya menyebarkan Injil Kabar Baik itu.

Akhirnya...
5. Seluruh Anggota dan Pengurus PGLII yang dilindungi dan diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja kita, marilah kita semua tetap menjalankan kehidupan iman yang terus bersandar kepada Tuhan Yesus Kristus, membangun iman yang semakin dalam dan kuat, membangun kehidupan dalam kesederhaaan, dan membangun persekutuan vertikal dan horizontal sesuai Injil Matius 22: 37-40. Kita juga tetap diajak untuk tetap tekun berdoa, membaca Alkitab, tenang dan percaya bahwa masa-masa kesulitan akibat Covid19 akan segera berakhir. Bersama Yesus kita tetap berkemenangan, amin!


Salam Injili
Ketua Umum PP PGLII
Ronny Mandang.

Share:

Salam Injili

"Salam Injili"

"Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka ." Matius 10:12
Tuhan Yesus mengajarkan, jika masuk rumah orang "berilah salam kepada mereka". Karenanya, ketika orang Injili mengucapkan "salam" apapun yang diucapkannya, itu adalah "salam Injili". Salam yang menyebut "shalom", "salam sejahtera" itu adalah salam Injili, yakni salam yang menyiratkan kabar baik bagi yang mendengarnya. Maka salam Injili dapat diartikan:

1. Adalah orang Injili, yang hidup sesuai Injil, dialah orang Kristen sejati.
2. Kesukaannya adalah memberitakan Injil.
3. Selalu datang membawa kabar baik.
4. Siapa yang menyambut salamnya akan diberkati dan keselamatan tidak lagi jauh.

Salam Injili

Ronny Mandang
Share:

Friday, July 3, 2020

PGLII DKI Jakarta Bersama Lumbung Nusantara menyalurkan Sembako melalui FKUB Jakarta Utara




Jakarta, pglii-jakarta.or.id - Pada masa New Normal yang baru saja berjalan di Jakarta akan tetapi Dampak pandemi Covid-19 masih terasa, termasuk dampak non medis terutama masalah kebutuhan pokok pangan bagi masyarakat. Akibat PSBB maka semua penduduk harus tetap dirumah dan tidak bekerja dengan kemungkinan tanpa penghasilan.

Kondisi ini sangat dirasakan masyarakat DKI Jakarta. Bantuan pemerintah perlu didukung juga oleh masyarakat secara bergotong royong untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Salah satu kepedulian itu ditunjukkan oleh Lumbung Nusantara dan Ormas Kristen seperti Yayasan Lumbung Yusuf Indonesia bersama-sama My Home, PGLII DKI Jakarta, STT LETS, dan PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia). Wujud kepedulian sosial tersebut diserahkannya 150 Paket Sembako kepada FKUB DKI Jakarta Utara, Kamis (18/06/2020) Bertempat di halaman Musholla Al Hikmah Jl. Papanggo I B Rt. 008/01 Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Pusat.

Sekertaris FKUB Jakarta Utara H.Endang sejak pagi hari sudah mempersiapkan warga disekitar untuk berkumpul menyambut FKUB Jakarta Utara dan Pengurus Lumbung Nusantara Pdt. Dr. Ir. Rachmat Manullang M.Si, Pdt. Dr. RB Rory dan Herry Aleng dari PGLII DKI Jakarta. Haji Endang Sekretaris FKUB Jakarta utara mengucapkan terimakasih kepada Lumbung Nusantara dan PGLII DKI Jakarta yang sudah hadir di halaman halaman Mushollla Al Hikmah Papanggo Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.




Pengurus FKUB Jakarta Utara yang hadir KH.Wirta Amin Assallaf (Ketua FKUB Jakarta Utara dari MUI, Haji Endang Muchtar (Sekretaris FKUB Jakarta Utara MUI/Islam), Penatua Demsi HP (Protestan), Bambang Winarso (Katolik), Ws Lie Suprijadi (Konghucu), Herry (Budha), Dorgis Sinurat (Khatolik),  Made Dane (Hindu).

Sambutan dari Koordinator Nasional Lumbung Nusantara Pdt. Dr. Ir. Rahmat Manullang M.Si, mengatakan "Saya adalah perwakilan dari Lumbung Nusantara, Kami membagikan paket sembako ini tidak ada maksud unsur lain kami merasakan saudara-saudara kita yang membutuhkan dan juga banyak saudara-saudara kita terdampak Covid-19, dan hari ini saya juga ingin bersilaturahmi kepada FKUB DKI Kotamadya Jakarta Utara. Dan saya mewakili teman2 mengucapkan terima kasih telah membantu kegiatan ini dari bulan April di berbagai wilayah yang sudah bekerja keras dalam kegiatan ini untuk meringankan saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19 ini, kita tidak tau kapan berakhirnya Pandemik ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada ketua FKUB Jakarta Utara, walaupun bantuan kami ini cuma 150 paket sembako yang terdiri ada beras, minyak, Handsanitizer dll. diharapkan mampu membawa keringanan dan kelegaan kepada warga Lintas agama yang menerima bantuan" terangnya.

Drs. KH Wirta Amin Asalaff, M. Si selaku Ketua FKUB Jakarta Utara dalam sambutannya menerangkan apa arti FKUB itu, yang artinya adalah Forum Kerukunan Umat Beragama, mempersatukan umat beragama agar rukun bukan mempersatukan agama-agama karena masing masing umat sudah memiliki keyakinannya masing-masing dengan wadah FKUB ini umat beragama rukun, saling berbagi seperti yang telah dicontohkan Lumbung Nusantara dibawah pimpinan Pdt. Dr. Ir. Rahmat Manullang M.Si. yang telah mengorbankan waktunya untuk datang ke wilayah Papanggo Tanjung Priok dan mengatakan "Kami atas nama warga Rt 008/01 Kelurahan Papanggo mengucapkan terimakasih atas bingkisan sembako utk Warga disekitar Rt 003 dan Rt  008/01 serta Rw 02 Kel Papannggo.  Semoga Tuhan Y M E mengganti yg berlipat ganda .... Aamiin"





Disamping itu Pdt. Dr. R B Rory, M.Th  Ketua PGLII DKI Jakarta dan Dr. Antonius Natan yang juga Sekretaris PGLII DKI Jakarta selaku inisiator menyatakan kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian masyarakat Kristiani untuk meringankan kebutuhan akan sembako kepada sesama. Pada kesempatan ini RB Rory selaku pengurus FKUB Jakarta Pusat menghimbau agar setiap warga yang mampu memperhatikan sesama warga dilingkungan masing masing, membantu dan meringankan beban. Covid-19 merupakan virus yang harus kita hindari dan menjadi musuh bersama. Mari kita perangi dengan menjaga diri tetap bersih, tetap dirumah saja dan gunakan masker jika terpaksa keluar rumah serta menjaga jarak.

Dr. Rachmat Manullang menyatakan juga bahwa kita perlu bersama belajar berkebun menanam sayur mayur dirumah masing masing sebagai bagian dari Gerakan Ketahanan Pangan yang digaungkan oleh Lumbung Yusuf. Bertani dan Beternak menjadi penting untuk mempertahankan hidup dimasa depan menuju New Normal. Demikian Penggerak Generasi Social Entrepreneur - Membangun Negeri dengan Beternak dan Bertani. (ANT)
Share:

Saturday, June 20, 2020

Seruan Ketua PGLII wilayah DKI Jakarta


Pdt Dr R.B.Rory, M.Th selaku Ketua PGLII wilayah DKI Jakarta menyerukan kepada semua Gereja-gereja dibawah naungan PGLII. Sehubungan dengan masa Normal Baru maka kegiatan peribadatan di gereja-gereja sudah dapat dilaksanakan, namun memperhatikan protokol keamanan yang telah di atur oleh surat edaran Menteri Agama no 15 tahun 2020 dan Seruan Gubernur DKI Jakarta no 13 tahun 2020.

Dalam masa Normal Baru ini Gereja harus membiasakan diri beradaptasi dengan protokol Kesehatan yang telah ditetapkan agar gereja dapat menjalankan fungsinya sebagai tempat bersekutu dan berbakti kepada TUHAN, namun tetap mendukung pencegahan penyebaran covid 19.  Untuk itu hal-hal yang harus menjadi perhatian gereja adalah sebagai berikut :
• Gedung gereja sebagai tempat peribadatan harus disemprot dengan disinfektan 1 jam sebelum ibadah dilakukan
• Sebelum memasuki ruangan ibadah seluruh pengurus dan jemaat wajib untuk mencuci tangan dan menggunakan masker.
• Melakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermo gun. Bagi yang suhu tubuh diatas 37,5 tidak diperbolehkan memasuki ruang ibadah
• Gereja wajib menyediakan hand sanitizer.
• Dalam ibadah, jemaat wajib menggunakan masker dan duduk dengan jarak aman, 1-1,5 meter. 
• Ibadah dilakukan maksimal 1 jam
• Tidak melakukan jabat tangan dan berkumpul atau fellowship setelah ibadah.

Dengan melaksanakan protokol Kesehatan tersebut kita berharap Gereja dapat ikut berperan aktif dalam masyarakat sehingga pandemi covid 19 ini dapat segera berlalu. Akhir kata, kiranya kita tetap menjaga Kesehatan dan senantiasa berdoa agar TUHAN YESUS melindungi kita semua. Jaga iman dan jaga imun…
Salam Injili…
Share:

Friday, March 20, 2020

Himbauan Pengurus PGLII Wilayah DKI Jakarta

Salam sejahtera dalam Kasih YESUS KRISTUS,
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta saat ini telah menjadi salah satu kota di Indonesia yang terdampak pendemi COVID-19. Untuk itu pemerintah baik pusat maupun daerah sedang berupaya keras untuk menghambat dan memutuskan mata rantai penyebaran virus yang telah menjangkit bahkan merenggut banyak nyawa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meniadakan segala bentuk kegiatan ataupun pertemuan yang melibatkan orang dalam jumlah yang banyak.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta, melalui Gubernur Anis Baswedan telah melakukan pertemuan bersama FORKOPIMDA, yang terdiri dari para tokoh lintas Agama, FKUB dan budayawan pada 19 Maret 2020 dan melayangkan surat seruan kepada seluruh umat beragama di DKI Jakarta, melalui surat no 5 tahun 2020 perihal penghentian sementara segala bentuk kegiatan peribadatan umat

Untuk itu, kami selaku Pengurus Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Wilayah Jakarta menyerukan kepada Seluruh Pimpinan Sinode Gereja, Pimpinan Lembaga-lembaga dibawah naungan PGLII dan seluruh Jemaat di wilayah DKI Jakarta, untuk

MENIADAKAN SEMENTARA KEGIATAN IBADAH MINGGU 22 dan 29 MARET, JUGA PERTEMUAN, PERKULIAHAN, SERTA BENTUK KEBAKTIAN LAINNYA YANG MELIBATKAN JEMAAT BANYAK.

Seruan ini berlaku 2 minggu sejak ditetapkan dan bisa diperpanjang apabila diperlukan, sesuai arahan Presiden R.I dan  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ibadah bisa diadakan di rumah masing-masing antar anggota keluarga.  

Saat ini marilah kita berdoa dari tempat kita masing-masing pada YESUS TUHAN kita yang berkuasa menjaga, melindungi dan memberi jalan keluar bagi Bangsa Indonesia bahkan Dunia atas pendemi COVID-19 ini.


TUHAN YESUS menyertai kita,
Jakarta, 20 Maret 2020
Salam Injili..

Share:

Friday, March 13, 2020

Himbauan - Virus Corona


Sehubungan dengan maraknya informasi mengenai VIRUS CORONA - COVID 19, PGLII Wilayah DKI JAKARTA menghimbau kepada seluruh Gereja dan Lembaga Injili di wilayah DKI Jakarta agar tetap Berdoa, Menjaga Kebersihan dan Ikut serta menjaga pola hidup sehat sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

TUHAN YESUS menyertai kita.
Share:

Thursday, March 5, 2020

Doa Pengukuhan Formatur Pembentukan Pengurus Daerah Jakarta


Doa pengukuhan Formatur pembentukan Pengurus Daerah Jakarta, di Kawasan Kelapa Gading,  Jakarta Utara pada Jumat 28 Februari 2020 oleh Pengurus Wilayah PGLII Wilayah DKI Jakarta.

Pengukuhan dilakukan oleh Majelis Pertimbangan Pdt Yanventius Tulai,
Ketua  : Pdt Dr R.B Rory, M.Th
Sekretaris Umum : Pdt Dr Antonius Natan, M.Th


Adapun formatur untuk 5 daerah Jakarta adalah sebagai berikut :
Jakarta Pusat : Ev Herry Alleng M.Th
Jakarta Timur : Pdt Immanuel de Fretes, M.Th
Jakarta Barat : Pdt Johanes Hermanto
Jakarta Utara : Pdt Marthen Neolaka, M.Th, D.Min
Jakarta Selatan : Pdt Dr Agus Handono Warih, M.Th

Share:

Featured Post

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta. Melayani Konsultasi Hukum Gratis Setiap hari : Jumat, Pukul : 10.00 s/d 16.00 WIB - Sabtu, Pukul...

Video

Recent Posts


Hubungi Kami

Name

Email *

Message *