Jakarta, majalahgaharu.com-Pemprov DKI Jakarta
kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di
Jakarta lantaran kasus penularan Covid-19 masih berpotensi terjadi bila
pelonggaran diberlakukan. Meresponi kebijakan yang dibuat Anies Baswedan
memnculkan pro kontra, lalu seperti apa tanggapan dari Harti Hartidjah
yang pernah maju menjadi anggota dewan Partai Demokrat dan ini.
Dalam hal ini Masalah PSBB total yang diberlakukan di DKI, menurut
Harti Hartidjah.SE.SH seorang pengusaha dan aktifis pemerhati perempuan
dan anak ini mengatakan keputusan ini sangat saya harapkan, karena
kalau tidak diterapkan dari awal tidak akan memutuskan mata rantai covid
dan ini sangat tipis harapannya untuk orang yang tidak terkena, tapi
kalau pspb total membuat otomatis ruang gerak virus tersebut jadi
terbatas, terlebih lagi untuk kalangan ibu-ibu yang mempunyai anak .
“Jadi saya sangat sepakat sekali masalah psbb total diberlakukan”,
tegasnya. Nah kalau masalah kehidupan untuk rumah tangga itu memang hal
yang tidak dielakan, kalau ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau belanja, toh sekarang bisa dilakukan secara online.
Jadi untuk mengatasi pssb total banyak solusi cara mengatasinya.
Bicara incoen atau pendapatan keluarga mending berkurang sebentar
daripada tak PSBB total tetapi penularan covid19 makin banyak dan itu
merupakan penderitaan panjang. Apalagis ekarang trendnya penularan
covid19 naik terus coba kalau itu dilakukan psbb total dari awal
otomatis mati tidak akan seperti sekarang bahkan sudah tuntas, contohnya
Wuhan.
Wuhan itu tuntas karena, keputusan cepat diambil, pertanyaannya
negara kita ini tak banyak uang, makanya kebijakan seperti Anies ini
keptusan yang bagus sekali. karena, menurutnya lock down itu bisa
dilakukan perwilayah, areal yang dianggap kurang aman atau zona merah
bahkan zona hitam dengan kebijakn lock down itu virus tak akan menyebar
kesana kemari.
“Jadi menurut saya apa yang dilakukan pak Anies Baswedan sebagai
gubernur DKI Jakarta sudah bijak dan harus didukung”, tegasnya. Harti
berpendapat sudahs eharusnya kaum ibulah harus mendukung penuh kebijakan
Gubernur ini. Kenapa, ibu-ibu karena suara ibu-ibu lebih didengar
disbanding kaum bapak anak-anak.
Kalau ada anggapan keputusan Gubernur itu lebih politis, Harti
menolak, karena keptusan gubernur ini keputusan demi keselamatan orang
banyak terutama masyarakat DKI. Artinya kondisi tak bisa main-main lagi,
bayangkan saat ini sudah banyak pejabat, para artis sudah banyak yang
positif. “Saya kira kondisi ini jangan ada toleransi dalam masalah
peneybaran covid, kemudian jangan malu bila tertular virus ini, sebab
ini bukan aib tetapi memang musibah yang dialami semua orang di dunia.
Memang kenyataannya banyak orang yang positif merasa malu dan tidak
terbuka dan merahasiakan. Padahal kalau terbuka dan mendapatkan
perawatan, ini akan menjaga kesehatan nya sendiri dan membatasi orang
lain agar tidak tertular, tragisnya banyak orang yang sudah terindikasi
covid cenderung dirahasiakan oleh korban.
“Sekali lagi tidak perlu malu, bila kita terjangkit virus covid
karena bukan aib karena ini musibah dunia sebab kalau dirahasiakan bila
terkena apalagi yang seharusnya dalam perawatan sangat berbahaya bagi
orang sekitarnya”, terang perempuan yang ramah ini.
Bayangkan kalau orang sudah positif tetapi tidak terbuka lalu bergaul
dengan orang lain dan tertular ini kan kejadian tak elok. Nah, kalau
ada yang meninggal karena covid19 serahkan saja pada pemerintah untuk
diamankan dan dilakukan pemakaman secara protokol covid. “Jadi ikuti
sajalah apa kebijakan pemerintah, tetapi ini demi nyawa banyak orang,
kalau ada satu yang terus menularkan ini kan bisa berkali-kali lipat.
Kemudian untuk para dokter dan para medis serta tim yang menangani
epedemi ini, Harti sangat bangga karena begitu besar pengabdianya dalam
menangani pasien tanpa peduli bahaya mengancam dirinya. Dan bagi yang
meninggal turut simpati dan berduka atas tugas yang dikerjakan walau
resikonya nyawa , inilah yang disebut para pejuang bangsa.
Harti Hartidjah yang aktif juga dalam jaringan doa terus menurus
berdoa untuk para petugas medis agar diberikan kekuatan oleh Tuhan,
karena mereka garda terdepan dalam menghadapi epedemi covid 19.
Menanggapi banyak orang baik di jalan atau di pasar masih ditemui
orang-orang yang tak memakai masker, padahal ancaman virus ini sangat
berbahaya, menurutnya ini perlu dilakukan sosialisasi berulang-ulang
kepada masyarakat, bahwa virus ini benar dan nyata, bukan takdir atau
konspirasi dan sebagainya.
Kalaupun katakan takdir kan tak serta merta menyerah, buktinya orang
yang saat operasi terjadi malpraktek dan meninggal toh masih ada
keluarga yang menuntut, padahal itu takdir, harusnya diterima saja.
Sekali lagi untuk menghadapi virus ini agar masyarakat sadar,
pemerintah harus tak jemu-jemunya untuk sosialisasi terus. Demikian pula
bagi masyarakat yang sudah paham akan bahaya ini, bantulah pemerintah
untuk mensosialisasikan bahaya covid19 ini, dan jangan lupa untuk upaya
memutus mata rantai penularan covid19 ini tetap lakukan cuci tangan,
pakai masker dan jaga jarak serta jangan berkumpul terlebih dahulu.
Karena tanpa kerjasama masyarakat yang peduli ini akan menjadi
pekerjaan berat dan program pemerintahpun sulit untuk berhasil. Apalagi
kalau sosialisasi itu dilakukan para artis yang banyak penggemarnya
pasti akan lebih efektif, tutupnya. Yus
sumber : http://www.majalahgaharu.com/2020/10/01/harti-hartidjah-se-sh-pemerhati-perempuan-dan-anak-kebijakan-gubernur-dki-tentang-psbb-total-itu-sudah-sangat-tepat/