• DIRGAHAYU KE-49 PGLII

    Dirgahayu ke-49 PGLII ! 17 Juli 1971 - 17 Juli 2020

  • Pelantikan Pengurus Wilayah PGLII DKI Jakarta

    Dalam pelantikan yang diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Dr Ronny Mandang yang menekankan akan pentingnya penginjilan. “Sebagai orang injili harus selalu memberitakan Injil,“

  • Audiensi PGLII

    Pengurus Wilayah PGLII DKI Jakarta berkunjung kepada BPD GBI DKI Jakarta sekaligus memohon kepada Ketua BPD GBI Pdt Kiki Tjahjadi menjadi Majelis Pertimbangan PGLII DKI Jakarta.

Sunday, July 26, 2020

DIRGAHAYU KE-49 PGLII



Dirgahayu ke-49 PGLII
17 Juli 1971 - 17 Juli 2020

Share:

Monday, July 6, 2020

Ronny Mandang terpilih sebagai Ketum PP PGLII - Perlu Pertegas Strategi Pelayanan


Medan, pglii-jakarta.or.id
 – Ditengah suasana persidangan Munas ke XII PGLII yang diselenggarakan di B&G Tower, Kesawan, Kota Medan, tim infokom PGLII DKI Jakarta sebagai pengelola portal berita TerangIndonesia.id menemui Direktur Lembaga Pelayanan  Mahasiswa Indonesia (LPMI) Pdt. William Wairata. Nama William Wairata, atau lebih dikenal dengan panggilan Bung Wim Wairata ini sangat lekat dengan pelayanan Kemahasiswaan. Terdepan dalam pergerakan pelayanan untuk level mahasiswa, Wim Wairata dikenal sangat peduli dalam mewartakan Kebenaran injil Kristus bagi kalangan mahasiswa Kristen.

Usai sidang penetapan Pdt. Dr. Ronny Mandang M.Th sebagai Ketua Umum PGLII untuk periode 2020-2024, Wim Wairata yang berdarah Ambon ini merasa sangat bersyukur dimana Panitia Sidang telah bekerja dengan baik ditengah suasana kewaspadaan terhadap pandemik Covid 19. “Atas nama LPMI tentu kami bersyukur dimana kerja panitia dan tuan rumah cukup berhasil, ditambah pelayanan tuan rumah selama Munas berlangsung cukup bagus dan ramah.”

“Munas ke XII PGLII telah berjalan dengan baik, terpilihnya kembali bapak Pdt. Ronny Mandang menjadi harapan sebagian besar peserta Munas, dan ini terwujud dengan baik,” menurut Wim, Pdt. Ronny Mandang telah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban cukup jelas, apalagi beliau sangat terbuka terhadap pendapat orang lain.”

Wim Wairata juga menitipkan pesan, kembali terpilih sebagai Ketua Umum PGLII, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th. hendaknya bisa mempertajam Visi dan Misi PGLII. “Termasuk mempertegas strategi pelayanan pekabaran Injil kepada generasi muda dan komunitas-komunitas milenial.” Untuk hal ini, jelas Wim, harus melibatkan generasi muda dalam upaya penjangkauan para milenial ini. “Melalui strategi pelayanan yang tepat dalam penjangkauan generasi muda dan komunitas milenial, secara tidak langsung PGLII telah membuktikan kepedulian terhadap generasi muda dan pastinya terjadi kaderisasi alami di internal PGLII.”  

Pendapat Wim Wairata, apabila proses kaderisasi berjalan dengan baik dan dapat dimaksimalkan. “PGLII akan mampu menjangkau generasi baru dan akan lebih memberikan dampak terhadap pengembangan potensi gereja dan lembaga Kristen bukan hanya di internal PGLII. PGLII akan menjadi garam dan terang dalam proses membangun generasi muda berintegritas.”

Bila PGLII serius menangani generasi muda, LPMI sebagai salah satu lembaga yang berada dalam satu payung pelayanan, selalu siap bekerja sama dalam kontribusi generasi unggulan. “Dan harapan saya, kepengurusan PGLII periode 2020-2024 betul-betul memberdayakan gereja-gereja lintas sinode dan lembaga-lembaga lintas profesi untuk bergandeng-tangan, seiring-sejalan bersatu-padu dalam visi yang sama yaitu memberitakan Injil.

Jadi, lanjut Wim Wairata, hal lain yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki selain pemberdayaan potensi gereja dan lembaga, “Bagaimana PGLII membangun jembatan komunikasi yang akrab dan saling terkoneksi secara berkala dengan daerah dan wilayah-wilayah. Kalau ini berjalan dengan baik, akan mudah bagi Pengurus Pusat PGLII mengimplementasikan setiap rancangan dan program sesuai dengan mandat yang diberikan dan mengerjakan bersama sesuai program kerja yang diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional nanti.

“Satu hal lagi yang tak boleh diabaikan adalah Digital Movement. Di era milenial ini, sistem komunikasi tak lagi jadi tembok pemisah. Kordinasi Pusat dan Daerah akan lebih efektif bila kita masuk dalam sistem komunikasi yang terintegrasi. Sebagai penutup, doa kami untuk Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th. beserta dengan jajaran pengurus baru. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! [Jerimia R. vegas]
Share:

Pesan Pastoral PGLII 2020



Jakarta, pglii-jakarta.or.id - Berikut ini transkrip Pesan Pastoral PGLII yang ditanda-tangani oleh Ketua Umum PGLII Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th. terkait dengan situasi terkini gereja, bangsa dan negara. PGLII sebagai salah satu aras nasional wajib memberikan pengarahan agar gereja dapat mengantisipasi dengan baik setiap situasi yang terjadi. Berikut transkrip yang diterima pglii-jakarta.or.id :

Memahami Tema PGLII 2020-2024, yakni : Menghadirkan Kabar Baik dan Membangun Bangsa Melalui Iman yang Dalam dan Kokoh" (Markus 16:15; Yesaya 25:3) kita diajak untuk kembali merenungkan bangunan kehidupan iman Kristen kita, panggilan kita dan tanggung jawab kita masing-masing.

Anggota dan Pengurus PGLII

1. Tidak ada seorang pun di Indonesia yang sebelumnya telah menduga akan terjadi sebaran Covid19 yang merebak dari Wuhan-China ke seluruh dunia, lebih dari 200 negara, bahkan termasuk di Indonesia. Pengaruh Covid19 telah merubah banyak tatanan kehidupan keagamaan, sosial-ekonomi, politik, dunia tenaga kerja, termasuk kehidupan masing-masing keluarga. Banyak ahli bependapat untuk merestorasi akibat Covid19, dalam ukuran suatu negara besar dan maju saja dibutuhkan waktu diatas dua tahun.

Dari sisi, tatanan ekonomi tidak ada satupun negara yang mencapai target, mata uang banyak negara anjlok, pengangguran di seluruh dunia meningkat, sementara kebutuhan pokok mulai dari bayi hingga lanjut usia menjadi sangat sulit diperoleh dan mahal. Hal ini, belum termasuk kebutuhan energi, kesehatan, pendidikan dan keuangan yang menjadi sangat tidak stabil. Covid19 benar-benar telah membuat banyak kepala negara menjadi sangat repot karena vaksin Covid19 belum juga ditemukan, dan masih belum tahu berapa lama harus me-lockdown atau mengkarantina negaranya, wilayahnya atau kotanya?

Korban yang berjatuhan akibat Covid19 tidak mengenal batas dan status sosial manusia. Ada Pangeran, Ratu, Menteri, Artis, Olahragawan, Pengusaha, Tenaga medis, Pendeta, Kiayi, rakyat biasa dan siapa saja. Dan hingga hari ini, tidak ada seorang pun yang tahu kapan waktunya Covid19 akan segera berhenti?

2. Kita adalah orang yang percaya dan beriman kepada Allah Bapa, Yesus Kristus Juruselamat dan Kepala Gereja kita, dan Roh Kudus Penolong dan Penghibur kita sekalian. Kita hidup dalam suatu hubungan yang terjaga dengan Allah kita, kasih kita dan keyakinan iman kepada Tuhan Yesus melampaui apapun yang ada di dunia ini. Kita adalah anak-anak-Nya (Yohanes 1:12), kita memiliki Roh Kristus (Roma 8:9,10); kita memiliki roh yang lebih besar dari roh yang ada dalam dunia ini (1 Yohanes 4:4), karena Roh Kudus dicurahkan di dalam kehidupan kita, kita memiliki kuasa dan menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:8), kita diberi kuasa di dalam namaNya untuk mengusir setan (Markus 16:17); dan kita juga diberi kuasa untuk menginjak ular dan kalajengking, dan kuasa untuk menahan segala kekuatan musuh (Lukas 10:19); dan tidak ada hal apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8:35).

Namun demikian, tidak dibenarkan jika kita menjadi lalai atau ceroboh dalam menghadapi sebaran Covid19. Hal-hal yang telah telah dihimbau dan diatur oleh World Health Organization (WHO) dan Pemerintah RI, untuk menghentikan sesaat seluruh kegiatan peribadahan yang mengumpulkan banyak orang, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah; Menjaga jarak - Social Distancing, Phisical Distancing, tetap menjaga hidup sehat dan tetap tinggal di rumah, sangat perlu disambut dan diikuti dengan baik.

3. Karena itu betapa kita patut bersyukur dan menjadi sangat penting karena kita sekalian hidup "di dalam Kristus", memiliki kesempatan menghadirkan Injil Kabar Baik, sekaligus tetap terlibat dalam pembangunan bangsa melalui iman yang dalam dan kokoh (Markus 16:15; Yesaya 25:3). Memiliki iman yang semakin dalam dan semakin kokoh Deeper and Stronger Faith (Yohanes 15:7, Kolose 2:6,7); memiliki Pikiran Kristus (1 Korintus 2:16); dimana kita hidup dengan percaya dan bukan dengan melihat (2 Korintus 5:7). Ya, hanya dengan "Iman yang makin dalam dan makin kuat" kita dimampukan menghadapi semua ujian dan tantangan yang tengah terjadi, namun tetap berada pada barisan perarak-arakan pembangunan bangsa yakni melalui ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika melawan musuh bangsa ini termasuk Covid19.

Dari adanya sebaran Covid19 ini, kita patut belajar memahami maksud dan rencana Tuhan, sekaligus memeriksa dan merenungkan kembali bangunan seluruh hidup keimanan kita, keluarga kita, ibadah kita dan pelayanan kita. Betapa kita patut menyadari, bahwa "Kekristenan yang dangkal" hanya berakibat pada kehidupan iman kita jauh dari kemampuan untuk berdiri kuat, yang memampukan kita bertahan menghadapi gelombang ujian yang sangat besar ini. Saat seperti ini, bukan lagi suatu pilihan tetapi keharusan, bahwa Kekristenan kita haruslah "Kekristenan yang dalam dan kuat" karena dengan demikian, sehebat apapun tantangan dan ujian yang datang, setiap orang Kristen tidak dibenarkan jatuh sampai tergeletak (Mazmur 37:24).

Di dalam Kristus, kita diajarkan untuk merayakan kehidupan ini, yang karenanya kita diajarkan untuk mengutamakan dan memperjuangkan juga kehidupan ini, yang kelak memampukan kita mengkomunikasikan kehidupan Kristiani kita yakni sebagai garam dan terang dunia (Matius 5: 13-16), sebagai suatu kesaksian Allah kita di dalam Kristus, bahwa Ia hidup, berkuasa dan peduli atas kehidupan kita, keluarga kita, pelayanan kita dan jemaat serta masyarakat yang majemuk.

4. Berdiam di rumah adalah kesempatan yang harus digunakan untuk membangun kembali relasi di antara sesama anggota keluarga, sekaligus membangun ibadah keluarga yang kemungkinan selama ini tidak pernah atau jarang dilakukan, termasuk oleh keluarga Anggota dan Pengurus PGLII. Demikian pula bagi gereja-gereja dan lembaga-lembaga keagamaan, situasi yang berkembang akibat Covid19 yang telah membawa banyak perubahan dan akibat, seperti kehidupan ini menjadi sulit, perlu segera secara bersama-sama untuk saling membantu dan memberi bantuan baik dalam bentuk doa, tenaga sukarela, barang maupun uang, yang diperlukan baik untuk warga gereja, hamba-hamba Tuhan atau masyarakat luas.

Dan tentu saja dalam situasi seperti ini, bukan saja ibadah on line menjadi "salah satu" pilihan yang baik untuk tetap menggembalakan kawanan domba Allah, tetapi juga kesempatan untuk membangkitkan iman serta melaksanakan Amanat Agung yang sedang terbuka luas. Inilah waktu penuaian yang besar bagi siapa saja yang meleyani Tuhan dan tetap setia terhadap Amanat Agung, karena hari ini sedang banyak orang yang hidup dalam rasa takut, ketidakpastian dan kecemasan, yang membutuhlan keselamatan sejati dari Tuhan Yesus Kristus. Inilah waktunya menyebarkan Injil Kabar Baik itu.

Akhirnya...
5. Seluruh Anggota dan Pengurus PGLII yang dilindungi dan diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja kita, marilah kita semua tetap menjalankan kehidupan iman yang terus bersandar kepada Tuhan Yesus Kristus, membangun iman yang semakin dalam dan kuat, membangun kehidupan dalam kesederhaaan, dan membangun persekutuan vertikal dan horizontal sesuai Injil Matius 22: 37-40. Kita juga tetap diajak untuk tetap tekun berdoa, membaca Alkitab, tenang dan percaya bahwa masa-masa kesulitan akibat Covid19 akan segera berakhir. Bersama Yesus kita tetap berkemenangan, amin!


Salam Injili
Ketua Umum PP PGLII
Ronny Mandang.

Share:

Salam Injili

"Salam Injili"

"Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka ." Matius 10:12
Tuhan Yesus mengajarkan, jika masuk rumah orang "berilah salam kepada mereka". Karenanya, ketika orang Injili mengucapkan "salam" apapun yang diucapkannya, itu adalah "salam Injili". Salam yang menyebut "shalom", "salam sejahtera" itu adalah salam Injili, yakni salam yang menyiratkan kabar baik bagi yang mendengarnya. Maka salam Injili dapat diartikan:

1. Adalah orang Injili, yang hidup sesuai Injil, dialah orang Kristen sejati.
2. Kesukaannya adalah memberitakan Injil.
3. Selalu datang membawa kabar baik.
4. Siapa yang menyambut salamnya akan diberkati dan keselamatan tidak lagi jauh.

Salam Injili

Ronny Mandang
Share:

Friday, July 3, 2020

PGLII DKI Jakarta Bersama Lumbung Nusantara menyalurkan Sembako melalui FKUB Jakarta Utara




Jakarta, pglii-jakarta.or.id - Pada masa New Normal yang baru saja berjalan di Jakarta akan tetapi Dampak pandemi Covid-19 masih terasa, termasuk dampak non medis terutama masalah kebutuhan pokok pangan bagi masyarakat. Akibat PSBB maka semua penduduk harus tetap dirumah dan tidak bekerja dengan kemungkinan tanpa penghasilan.

Kondisi ini sangat dirasakan masyarakat DKI Jakarta. Bantuan pemerintah perlu didukung juga oleh masyarakat secara bergotong royong untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Salah satu kepedulian itu ditunjukkan oleh Lumbung Nusantara dan Ormas Kristen seperti Yayasan Lumbung Yusuf Indonesia bersama-sama My Home, PGLII DKI Jakarta, STT LETS, dan PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia). Wujud kepedulian sosial tersebut diserahkannya 150 Paket Sembako kepada FKUB DKI Jakarta Utara, Kamis (18/06/2020) Bertempat di halaman Musholla Al Hikmah Jl. Papanggo I B Rt. 008/01 Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Pusat.

Sekertaris FKUB Jakarta Utara H.Endang sejak pagi hari sudah mempersiapkan warga disekitar untuk berkumpul menyambut FKUB Jakarta Utara dan Pengurus Lumbung Nusantara Pdt. Dr. Ir. Rachmat Manullang M.Si, Pdt. Dr. RB Rory dan Herry Aleng dari PGLII DKI Jakarta. Haji Endang Sekretaris FKUB Jakarta utara mengucapkan terimakasih kepada Lumbung Nusantara dan PGLII DKI Jakarta yang sudah hadir di halaman halaman Mushollla Al Hikmah Papanggo Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.




Pengurus FKUB Jakarta Utara yang hadir KH.Wirta Amin Assallaf (Ketua FKUB Jakarta Utara dari MUI, Haji Endang Muchtar (Sekretaris FKUB Jakarta Utara MUI/Islam), Penatua Demsi HP (Protestan), Bambang Winarso (Katolik), Ws Lie Suprijadi (Konghucu), Herry (Budha), Dorgis Sinurat (Khatolik),  Made Dane (Hindu).

Sambutan dari Koordinator Nasional Lumbung Nusantara Pdt. Dr. Ir. Rahmat Manullang M.Si, mengatakan "Saya adalah perwakilan dari Lumbung Nusantara, Kami membagikan paket sembako ini tidak ada maksud unsur lain kami merasakan saudara-saudara kita yang membutuhkan dan juga banyak saudara-saudara kita terdampak Covid-19, dan hari ini saya juga ingin bersilaturahmi kepada FKUB DKI Kotamadya Jakarta Utara. Dan saya mewakili teman2 mengucapkan terima kasih telah membantu kegiatan ini dari bulan April di berbagai wilayah yang sudah bekerja keras dalam kegiatan ini untuk meringankan saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19 ini, kita tidak tau kapan berakhirnya Pandemik ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada ketua FKUB Jakarta Utara, walaupun bantuan kami ini cuma 150 paket sembako yang terdiri ada beras, minyak, Handsanitizer dll. diharapkan mampu membawa keringanan dan kelegaan kepada warga Lintas agama yang menerima bantuan" terangnya.

Drs. KH Wirta Amin Asalaff, M. Si selaku Ketua FKUB Jakarta Utara dalam sambutannya menerangkan apa arti FKUB itu, yang artinya adalah Forum Kerukunan Umat Beragama, mempersatukan umat beragama agar rukun bukan mempersatukan agama-agama karena masing masing umat sudah memiliki keyakinannya masing-masing dengan wadah FKUB ini umat beragama rukun, saling berbagi seperti yang telah dicontohkan Lumbung Nusantara dibawah pimpinan Pdt. Dr. Ir. Rahmat Manullang M.Si. yang telah mengorbankan waktunya untuk datang ke wilayah Papanggo Tanjung Priok dan mengatakan "Kami atas nama warga Rt 008/01 Kelurahan Papanggo mengucapkan terimakasih atas bingkisan sembako utk Warga disekitar Rt 003 dan Rt  008/01 serta Rw 02 Kel Papannggo.  Semoga Tuhan Y M E mengganti yg berlipat ganda .... Aamiin"





Disamping itu Pdt. Dr. R B Rory, M.Th  Ketua PGLII DKI Jakarta dan Dr. Antonius Natan yang juga Sekretaris PGLII DKI Jakarta selaku inisiator menyatakan kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian masyarakat Kristiani untuk meringankan kebutuhan akan sembako kepada sesama. Pada kesempatan ini RB Rory selaku pengurus FKUB Jakarta Pusat menghimbau agar setiap warga yang mampu memperhatikan sesama warga dilingkungan masing masing, membantu dan meringankan beban. Covid-19 merupakan virus yang harus kita hindari dan menjadi musuh bersama. Mari kita perangi dengan menjaga diri tetap bersih, tetap dirumah saja dan gunakan masker jika terpaksa keluar rumah serta menjaga jarak.

Dr. Rachmat Manullang menyatakan juga bahwa kita perlu bersama belajar berkebun menanam sayur mayur dirumah masing masing sebagai bagian dari Gerakan Ketahanan Pangan yang digaungkan oleh Lumbung Yusuf. Bertani dan Beternak menjadi penting untuk mempertahankan hidup dimasa depan menuju New Normal. Demikian Penggerak Generasi Social Entrepreneur - Membangun Negeri dengan Beternak dan Bertani. (ANT)
Share:

Featured Post

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta

Divisi Hukum Pelita PGLII DKI Jakarta. Melayani Konsultasi Hukum Gratis Setiap hari : Jumat, Pukul : 10.00 s/d 16.00 WIB - Sabtu, Pukul...

Video

Recent Posts


Hubungi Kami

Name

Email *

Message *